Image Source: Inside-rge.com
Royal Golden Eagle (RGE) memiliki prinsip dasar yang menjadi pegangan operasional perusahaan. Mereka tidak mau berkembang sendiri menjadi besar. Oleh sebab itu, grup yang lahir dengan nama Raja Garuda Mas ini konsisten mendorong kemajuan masyarakat, salah satunya dengan mengembangkan semangat wirausaha.
RGE berdiri pada 1973 sebagai perusahaan skala lokal di Sumatra Utara. Namun, kini mereka sudah berkembang pesat menjadi korporasi yang menaungi tujuh anak perusahaan. Bisnisnya ada di sektor sumber daya di industri kelapa sawit, selulosa spesial, serat viscose, pulp dan kertas, serta minyak dan gas.
APRIL merupakan salah satu unit bisnis Royal Golden Eagle yang bergerak di industri pulp dan kertas, mereka konsisten menjalankan berbagai upaya untuk memajukan masyarakat. Salah satunya ialah dengan mendukung perkembangan wirausahawan lokal.
APRIL didirikan pada tahun 1993 di kawasan Pangkalan Kerinci, Riau. Mereka berkontribusi besar terhadap kemajuan masyarakat di sekitarnya. Banyak langkah yang diambil. Contohnya adalah pengembangan spirit berwirausaha.
Selama ini, APRIL konsisten mengembangkan para pengusaha lokal di sekitar area operasionalnya. Mereka bahkan menjadikan bentuk kerja sama sebagai bagian dari operasi perusahaan. Caranya dengan membuka pintu selebar-lebarnya untuk kemitraan.
Anak perusahaan Royal Golden Eagle ini membutuhkan berbagai produk dan jasa untuk memutar operasional perusahaan. Hal itu dijadikannya sarana untuk mengembangkan wirausahawan lokal. Langkah yang diambil adalah memberi kesempatan kepada pebisnis kecil untuk menyuplai barang dan jasa kepada mereka.
APRIL tidak hanya sekadar membuka pintu kemitraan. Mereka juga rela menjadi mentor berbagai wirausahawan lokal untuk berkembang. Unit bisnis RGE ini melakukannya dengan cara mengajak pelaku usaha sebagai Mitra Binaan.
Sebagai Mitra Binaan, wirausahawan bakal mendapatkan dukungan penuh dari APRIL. Mereka diberi kesempatan untuk menyuplai produk atau jasa yang dibutuhkan. Kalau belum bisa memproduksi atau menjalankan, unit bisnis Royal Golden Eagle itu akan melatihnya.
Setelah mampu mandiri, APRIL tetap akan mendampingi. Mereka bertindak sebagai pembimbing yang melatih manajemen yang baik, sistem pembukuan keuangan, hingga berbagai jenis kecakapan yang diperlukan untuk memutar usaha.
Bukan hanya itu, APRIL juga bertindak sebagai penjamin untuk mendapatkan modal dari bank. Mereka mengeluarkan surat kontrak kemitraan yang dapat dipakai oleh pengusaha sebagai jaminan pinjaman dana ke bank. Dengan itu, wirausahawan bisa mengembangkan usahanya semakin besar.
Berkat langkah tersebut, banyak pengusaha lokal di sekitar area operasionalnya yang terbantu. Mereka mampu mengembangkan bisnis masing-masing. Bahkan, pada akhirnya mampu membuka lapangan kerja untuk pihak lain.
Salah satu yang merasakan dukungan tersebut adalah Muhammad Sarkawi. Ia memiliki usaha sebagai agen penyuplai tenaga kerja yang diwarisi dari ayahnya. Basis usahanya ada di Pangkalan Kerinci dengan karyawan mencapai 31 orang.
Jenis tenaga kerja yang disuplai oleh perusahaannya berbeda. Mereka ada yang bekerja di kantor seperti petugas kebersihan ataupun di lapangan semisal pekerja perkebunan.
Sarkawi mengaku mulanya tidak mudah mengembangkan usahanya. Namun, sejak menjadi Mitra Binaan APRIL, peruntungannya berubah. Dengan bimbingan unit bisnis Royal Golden Eagle tersebut, ia mampu mengelola perusahaan dengan lebih baik.
Sekarang M. Sarkawi menyuplai tenaga kerja untuk PT Riau Andalan Pulp & Paper (unit operasional APRIL, Red.). Ia mendapat kontrak kerja yang dapat digunakannya sebagai jaminan ke bank. Namun, baginya, garansi dari APRIL punya nilai lebih dari sekadar penjamin permodalan.
“Membangun usaha sendiri tidak mudah, tapi kalau memiliki garansi kontrak, itu memberi ketenangan dalam berpikir,” papar M. Sarkawi.
Itulah yang akhirnya membuat M. Sarkawi bisa mengangkat kinerja perusahaannya. Ia pun menuai kesuksesan, namun lebih dari itu, ia bisa membuka lapangan kerja untuk pihak lain.
DUKUNGAN KE PENGUSAHA LAIN
Image Source: Inside-rge.com
Dalam memberikan dukungan, APRIL tidak setengah-setengah. Mereka mempersiapkan segala sesuatu secara total. Ini dibuktikan oleh anak perusahaan Royal Golden Eagle ini dalam mengangkat seseorang terjun ke dunia wirausaha.
Tidak semua pengusaha yang menjadi Mitra Binaan sudah punya pengalaman. Banyak di antaranya berangkat dari nol. Ini berarti sebelumnya mereka tidak paham sama sekali dunia usaha.
Salah satu contohnya adalah Tengku Effendi yang berasal dari Desa Lubuk Bungo, Provinsi Riau. Ia merupakan salah satu Mitra Binaan APRIL yang sukses. Saat ini, Tengku memimpin PT Idlal Bersaudara yang mendistribusikan pupuk untuk PT RAPP.
Tengku tidak memiliki pengalaman sama sekali. Bahkan, dulu sebelum menjadi pengusaha, ia malah sempat menjadi penebang pohon ilegal di hutan. Namun, kehidupannya berubah setelah memutuskan ikut program Mitra Binaan APRIL pada 2006.
Sejak saat itu, Tengku mulai memulai usaha jasa transportasi. Ia mengirimkan pupuk ke berbagai area perkebunan miliki APRIL. Ini diperlukan supaya proses pengelolaan kebun berjalan baik.
Tengku diajari dan dibimbing oleh APRIL dalam mengelola bisnisnya. Berkat itu, usahanya berkembang. Bahkan, pada 2014, ia malah mendapatkan penghargaan dari RAPP. Perusahaannya dipandang menerapkan prinsip-prinsip yang mengutamakan aspek kesehatan dan keselamatan di tempat kerja sehingga layak diapresiasi.
“Bukanlah hal yang mudah untuk mengubah apa yang biasa saya kerjakan dengan menjalankan sebuah usaha jasa transportasi, namun program ini telah mengajarkan saya banyak hal mengenai bagaimana menjadi seorang pengusaha”, ujar Tengku yang mana perusahaannya, PT. Idlal Bersaudara, mendistribusikan pupuk ke PT RAPP.
Bersama dengan M. Sarkawi, Tengku hanya contoh pebisnis yang berhasil dikembangkan oleh APRIL. Selain mereka, ada para pengusaha lain yang bisa menunjukkan kiprahnya sebagai pengusaha andal.
Saat ini, anak perusahaan yang dulu bernama Raja Garuda Mas tersebut secara konsisten mendukung 189 pengusaha. Mereka dibantu untuk menyuplai produk atau jasa ke perusahaan. Tentu saja, pebisnis itu harus bisa memenuhi standar yang ditetapkan agar terus bisa bermitra dengan APRIL.
Kegiatan ini juga berdampak positif bagi masyarakat luas. Para pengusaha lokal yang didukung mampu membuka kesempatan kerja untuk berbagai pihak. Secara total tidak kurang dari 1.600 lapangan kerja dihadirkan dari program kemitraan antara APRIL dan wirausahawan pemula tersebut.
Ke depan, program ini bakal terus dijalankan. APRIL saat ini masih tercatat sebagai salah satu produsen pulp dan kertas terbesar di dunia. Setiap tahun, mereka mampu memproduksi pulp hingga 2,8 juta ton dan kertas sebanyak 1,15 juta ton.
Selain itu, unit bisnis Royal Golden Eagle ini juga mengelola perkebunan seluas 480ribu hektare. Mereka menanaminya dengan pohon akasia yang menjadi bahan baku. Setelah dipanen, kayu dari perkebunan diolah di pabrik dengan peralatan modern.
Operasional itu membutuhkan dukungan dari banyak pihak. Ini yang membuat para wirausahawan dapat terus menyuplai kebutuhan APRIL. Sebaliknya anak perusahaan Royal Golden Eagle ini tetap akan membuka pintu kemitraan dan mengembangkan mereka.