Produk marjinal (marginal product) merujuk pada output tambahan yang dihasilkan ketika perusahaan menggunakan satu unit input tambahan, dengan asumsi input lain konstan. Istilah lain produk marginal adalah pengembalian marjinal (marginal return) atau produktivitas marjinal (marginal productivity). Terkadang masih banyak yang belum tahu tentang cara menghitung marginal product:
Cara menghitung produk marginal
Untuk menghitung produk marginal, anda membagi perubahan total output dengan perubahan input. Dalam hal ini, anda harus memilih satu variabel input sebagai penyebut, apakah itu tenaga kerja ataukah modal. Berikut ini adalah cara menghitung marginal product:
Produk marjinal = Perubahan total output/Perubahan kuantitas input
Jika anda fokus pada input tenaga kerja, maka penyebut dalam formula di atas adalah perubahan jumlah tenaga kerja. Secara spesifik, hasilnya kita sebut sebagai produk marjinal tenaga kerja (marginal product of labor).
Sementara itu, jika penyebut adalah perubahan modal, itu kita sebut sebagai produk marginal modal (marginal product of capital).
Saya akan mengambil contoh sederhana. Misalnya, perusahaan meningkatkan produksinya dari 1.000.000 unit menjadi 1.200.000 unit seiring dengan kuatnya permintaan. Untuk melakukannya, perusahaan menambah pekerja dari 1.000 pekerja menjadi 1.500 pekerja. Dari data tersebut, produk marginal tenaga kerja adalah 400 = (1.200.000-1.000.000)/(1.500 – 1.000).
Mengapa konsep ini penting dalam ekonomi
Produk marjinal penting untuk mengukur produktivitas perusahaan dan efisiensi produksi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan apakah penambahan karyawan akan meningkatkan pendapatan mereka? Apakah jumlah karyawan saat ini belum optimal? Dalam perhitungan, mereka mungkin mengganti total output dengan total pendapatan sebagai pembilang.
Selanjutnya, meskipun datang dari konsep mikroekonomi, pengembalian marjinal juga penting dalam makroekonomi. Salah satunya adalah dalam menjelaskan fungsi produksi ekonomi untuk mengestimasi penawaran agregat jangka panjang (PDB potensial).
Perbedaan skala pengembalian dan pengembalian marginal
Skala pengembalian (return to scale) berbeda dengan produk marginal. Tidak ada koneksi langsung antara keduanya.
Skala pengembalian menjelaskan bagaimana output berubah karena semua input berubah. Tetapi, pengembalian marginal memberitahu anda bagaimana output berubah ketika satu input berubah, mengasumsikan input lainnya konstan.
Secara khusus, produksi mengalami peningkatan skala pengembalian meskipun produk marjinal dari setiap input berkurang seiring dengan lebih banyak input yang digunakan.
Produk marjinal yang meningkat
Produk marginal yang meningkat (increasing marginal product) adalah ketika nilai produk marginal adalah positif dan semakin meningkat ketika perusahaan menambah input. Misalnya, dari tabel di atas, perusahaan membukukan pengembalian yang semakin meningkat sampai jumlah tenaga kerja adalah tiga orang.
Ketika pengembalian marjinal positif dan meningkat, total output tumbuh pada persentase yang lebih tinggi dari pada persentase peningkatan input. Itu menunjukkan ke anda bahwa unit input ekstra menghasilkan output yang lebih tinggi daripada apa yang dapat dihasilkan oleh input sebelumnya. Itu terjadi karena perusahaan memperoleh manfaat yang signifikan dari kerja tim atau spesialisasi tugas.
Mengapa konsep ini penting dalam ekonomi
Produk marjinal penting untuk mengukur produktivitas perusahaan dan efisiensi produksi. Misalnya, perusahaan dapat menggunakannya untuk mengambil keputusan apakah penambahan karyawan akan meningkatkan pendapatan mereka? Apakah jumlah karyawan saat ini belum optimal? Dalam perhitungan, mereka mungkin mengganti total output dengan total pendapatan sebagai pembilang.
Karena produk marginal dari tenaga kerja dan modal semakin menurun, jadi, satu-satunya sumber untuk mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan adalah dari peningkatan produktivitas faktor total (total factor productivity), yang mana ekonom merujuknya pada kemajuan teknologi.