Inilah Mekanisme Rehabilitasi Narkoba Rawat Jalan dan Tahapannya yang Harus Kamu Ketahui

  • BloggerIndonesia
  • Feb 28, 2022

Mengenal apa itu mekanisme rehabilitasi narkoba rawat jalan? Memangnya ada?

Narkoba itu pahit. Sebagian besar korban ketergantungan mengonsumsi obat-obatan terlarang bukan karena suka rasanya. Melainkan karena tuntutan lingkungan, broken home, patah hati, atau mengalami depresi berkepanjangan. Oleh karena itu, jika sahabat Ashefa punya keluarga atau sahabat pecandu narkoba, jangan tinggalkan dia ya! Sekarang, menemukan pusat rehab untuk korban penyalahguna itu mudah kok.

Jika Anda ingin membawa sahabat atau keluarga tercinta ke pusat rehab, ada dua jenis rehabilitasi yang bisa Anda pilih, yaitu opname dan rehabilitasi rawat jalan.

Apa perbedaan dari keduanya, dan apa saja yang harus disiapkan? Berikut bahasan lengkapnya.

Apakah Mungkin Melakukan Rehabilitasi Rawat Jalan?

Faktanya, mendampingi korban penyalahguna dalam proses rehab itu berat, apalagi saat korban mengalami sakau. Namun demi masa depan lebih baik, rehabilitasi tetap perlu dilakukan.

Saat ini, ada dua jenis program rehab yang sah digunakan, yaitu rehab rawat inap dan rehabilitasi rawat jalan.

Jadi jika ditanya “Apakah mungkin rehabilitasi rawat jalan?” Jawaban dari Ashefa: sangat mungkin. 

Meski demikian, dari segi efektivitas rehab inap lebih cepat dan mudah proses pemulihannya daripada rehab jalan.

Alasannya saat menjalani rehab inap, korban penyalahguna narkoba akan didampingi 24 jam oleh kakak-kakak support system dari tim medis maupun psikiater. 

Meski demikian, Anda bebas menentukan sendiri mana program rehab paling cocok bagi orang tersayang. 

Perbedaan Rehabilitasi Rawat Jalan dan Rawat Inap

Berdasarkan pendampingannya, program rehab opname memang lebih intensif. Akan tetapi, baik rehab opname maupun rehab rawat jalan punya sisi unggulnya masing-masing. Berikut ini penjelasan lengkapnya. 

1. Dari Segi Pemulihan

Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang pertama adalah berdasarkan proses pemulihannya.

Saat korban penyalahguna narkoba menjalani rawat opname, ia akan mendapat berbagai terapi pemulihan intensif dari pagi sampai malam hari. Sementara itu, dalam rehabilitasi rawat jalan korban barangkali hanya melakukan terapi 1 – 2 kali/minggu. 

2. Dari Segi Keparahan Ketergantungan

Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang berikutnya diambil berdasarkan level ketergantungannya.

Umumnya, orang yang membutuhkan rehab opname adalah orang yang sudah memakai narkoba secara terus menerus dalam waktu minimal 3 bulan. Di level ini, keluarga atau pendamping korban di rumah akan kesusahan apabila korban mengalami sakau, sehingga membutuhkan bantuan dari pusat rehab narkoba Jakarta.

Sementara itu, korban penyalahguna yang melakukan rawat jalan umumnya masih tergolong baru memakai narkoba, sehingga intensitas sakau-nya masih belum parah. 

3. Dari Segi Durasi

Dari segi durasi, rehabilitasi rawat inap biasanya dilakukan dalam waktu lebih panjang. Misalnya di Ashefa Griya Pusaka, waktu total untuk rehab opname 3X 28 hari. Setelah itu, korban bebas pulang ke rumah untuk kembali ke rutinitas lamanya.

Sementara itu, rehabilitasi rawat jalan waktu per pertemuannya lebih pendek. Akan tetapi, tidak ada batasan berapa kali idealnya pertemuan dilakukan sampai korban penyalahguna narkoba dinyatakan pulih.

4. Dari Segi Biaya

Perbedaan rehab opname dan rawat jalan yang terakhir adalah dari segi biayanya. Rawat opname notabene harganya lebih tinggi daripada rawat jalan, karena pelayanannya lebih intensif. 

Meski demikian, Anda tidak perlu terlalu mengkhawatirkan biaya perawatan rehabilitasi di Ashefa Griya Pusaka.

Sebagai pusat rehabilitasi rujukan di Indonesia, tarif terapi di Ashefa cukup terjangkau. Apalagi jika mempertimbangkan pemulihan jangka panjang yang diterima korban penyalahguna narkoba.

Related Post :