Melakukan investasi crypto dalam jangka panjang merupakan salah satu cara paling sederhana untuk mendapatkan keuntungan. Namun, volatilitas harga cryptocurrency yang tinggi membuat investor sulit untuk tetap memegang aset dalam jangka waktu yang lama. Keuntungan utama dari staking program adalah Anda bisa mendapatkan passive income berupa reward atau bunga dari aset yang terkunci. Keuntungan lainnya, cara ini dapat memudahkan Anda dalam diversifikasi aset digital. Yuk simak penjelasan lebih lanjutnya.
Maka dari itu, tidak heran jika banyak pemain cryptocurrency yang hanya merupakan trader jangka pendek. Namun demikian, hal ini bukan berarti cryptocurrency tidak bisa untuk investasi jangka panjang. Apalagi dengan adanya aplikasi pintu membuat investasi menjadi sangat mudah.
Keuntungan Investasi Crypto Jangka Panjang
1. Peluang keuntungan yang tinggi
Seperti yang telah dipaparkan di atas, dalam beberapa tahun kedepan industri cryptocurrency diperkirakan akan meningkat 2 sampai 4 kali lipat dari ukurannya saat ini. Ini artinya, peneliti memperkirakan bahwa dalam beberapa tahun kedepan akan semakin banyak orang yang menggunakan teknologi ini dan semakin tinggi pula jumlah uang yang ditransaksikan dalam industri ini.
2. Peluang keuntungan tinggi ini sudah terbukti
Biasanya dalam jangka waktu tertentu nilai indeks saham akan memberikan imbal hasil dengan angka yang sama. Dalam jangka waktu 5 tahun misalnya, return indeks S&P 500 cenderung mencapai 60%, sementara return indeks FTSE cenderung mencapai 25%.
Dalam rentang waktu 2016-2021 saja, return pasar cryptocurrency berkembang hingga 10.000%. Meskipun pada dasarnya nilai ini overestimated karena adanya bitcoin boom pada tahun 2017, namun secara garis besar tingkat return cryptocurrency cenderung lebih tinggi dibandingkan instrumen investasi lainnya.
3. Tidak memerlukan analisis teknis intensif
Kelebihan pertama menjadi investor crypto jangka panjang dibandingkan menjadi trader crypto jangka pendek adalah Anda tidak perlu melakukan analisis teknis yang sangat intensif. Anda hanya perlu menganalisis teknis harga suatu aset ketika Anda ingin membeli aset tersebut untuk memastikan bahwa uang Anda dibelikan cryptocurrency kualitas terbaik.
Setelah uang Anda masuk ke dalam cryptocurrency, Anda tidak perlu melakukan analisis teknis untuk menentukan kapan Anda harus keluar dari aset tersebut untuk mendapatkan keuntungan atau menghindari kerugian.
4. Hemat biaya transaksi
Kelebihan kedua menjadi investor jangka panjang dibandingkan trader adalah Anda bisa menghemat biaya transaksi. Biaya transaksi adalah biaya yang harus Anda keluarkan ketika Anda membeli atau menjual aset crypto terkait. Jadi, semakin sering Anda membeli atau menjual aset, maka semakin besar pula nilai biaya transaksi yang harus Anda keluarkan.
Dengan menjadi investor crypto jangka panjang, artinya Anda hanya perlu membeli mata uang tersebut beberapa kali saja dan terus memegang nilainya sampai 1 atau beberapa tahun kedepan.
5. Mengurangi opportunity risk
Opportunity risk adalah risiko peluang yang bisa Anda dapatkan ketika Anda melewatkan peluang keuntungan dari investasi cryptocurrency terkait. Dengan menjadi investor jangka panjang, Anda akan terus memiliki coin crypto terkait sehingga Anda tidak perlu khawatir karena melewatkan peluang keuntungan investasi dari mata uang crypto tersebut.
Coin Crypto Terbaik untuk Jangka Panjang
Dalam menentukan coin crypto apa yang cocok untuk investasi jangka panjang, Anda setidaknya harus memperhatikan 2 aspek yaitu tingkat keamanan yang ditawarkan dan unique selling point dari coin crypto tersebut. Selain itu, usahakan Anda juga memeriksa riwayat harga coin crypto tersebut dan proyek apa yang mereka usung serta bagaimana potensi bisnisnya.
Untuk membantu Anda, berikut ini penulis sarikan beberapa coin crypto yang cocok untuk investasi jangka panjang menurut beberapa sumber:
1. Bitcoin
Membicarakan cryptocurrency dengan tanpa Bitcoin seolah membicarakan makanan tanpa nasi. Bitcoin adalah cryptocurrency terbaik dan menjanjikan serta merupakan pionir dalam mata uang crypto dan teknologi blockchain. Dibuat pada tahun 2009 oleh Satoshi Nakamoto, hingga saat ini bitcoin merupakan mata uang crypto paling populer dan memiliki kapitalisasi pasar tertinggi diantara coin crypto lainnya.
Untuk mengendalikan inflasi, kini jumlah Bitcoin yang bisa ditambang dibatasi menjadi 21 juta coin saja. Dari jumlah tersebut, hanya 18 juta coin yang saat ini sudah berhasil ditambang. Ini artinya masih ada kesempatan untuk mendapatkan keuntungan investasi dari Bitcoin mengingat masih ada 3 juta keping coin yang masih belum ditambang.
2. Ethereum
Coin cryptocurrency dengan nilai kapitalisasi pasar di bawah Bitcoin adalah Ethereum. Alasannya adalah Ethereum memiliki sistem blockchain yang berbeda dengan Bitcoin. Blockchain Bitcoin digerakkan dengan sistem proof of work (POW), sementara blockchain Ethereum digerakkan dengan sistem proof of stake (POS) dengan smart contract.
Sistem yang dibuat oleh Ethereum ini memungkinkan pengguna untuk melakukan lebih banyak hal mulai dari membangun aplikasi desentralisasi (DApps) dan aplikasi peminjaman uang (DeFi). Akibatnya, Ethereum memiliki basis pengguna yang kuat.
3. Chainlink
Rata-rata Chainlink holding period adalah selama 2,7 tahun. Hal ini secara tidak langsung membuktikan bahwa token crypto ini telah menjadi salah satu aset yang banyak digunakan investor untuk investasi jangka panjang. Selling point utama dari Chainlink adalah teknologi decentralized oracle networks (DON) yang mereka sediakan. DON adalah teknologi yang bisa mengkonfigurasi informasi pada dunia nyata untuk masuk ke dalam smart contract sehingga hasil kontrak tersebut bisa lebih reliable dan valid.